monggoo

MA’RIFATULLAH

Semoga Allah SWT yang menguasai setiap mili, setiap senti bahkan sekecil apapum yang ada di ala mini, menjadikan buku yang sedang kit abaca ini sebagai saksi perbuatan baik kita di akhirat kelak. Tidaklah allah mengumpulkan kita  seperti ini kecuali pasti sarat dengan hikmah dan makna
Sahabat… satu hal yang paling berrharga dalam hidup ini adalah ketika kita mengenal Allah Azza wa Jalla
Dalam sebuah hadist qudsi, Allah SWT berfirman:
“Wahai anak adam, aku telah ciptakan kamu, maka kamu jangan bermain-main, dan saya jamin rezekimu, maka kamu janganlah merasa capai. Wahai anak adam, carilah Aku, maka engkau akan menemui-Ku. Dan jika engkau menemukan Aku, engkau akan dapat sesuatu sedang Aku mencintaimu, lebih dari segalanya.”
Sebhanallah!

Sesungguhnya allah sangat dekat. Bahkan lebih dekat dari pada urat leher kita sendiri. Namuntabir hati kita terlalu banyak penghalang. Hingga kedekatan dengan allh yang menciptakan diri ini menjadi tidak terasa. Sungguh berbahagia orang kedekatannya dengan Allah sudah jauh. Berarti dia sudah dekat sekali dengan Allah. Dan yang abahaya adalahorang kejauhannya kepada Allah sudah dekat. Berarti ia telah jauh dengan Allah. Alangka ruginya!

Orang yang mengenal Allah sangat beruntung sebab dia akan:
  1. mengalami perubahan yang dasyat
andai kita memperhatikan sebuah bangunan, sehebat apapun, maka mudah saja membuaatnya. Syariatnya tinggal ada aritek, ada uang dan ada pekerja, maka jadilah bangunan itu.tapi membanguna manusia itu sungguh tidak gampang. Betapa banyak bangunan yang indah tapi manusianya rusak. Banyak yang makmur secara duniawi tapi pribadinya hancur. Maka kekuatan untuk bias maju, mulia, bermartabat dan cepat itu hanya hanya bias dengan keyakinan kepada Allah SWT.

Kekuatan keyakinan inin begitu dasyat mengubah apapun bukan dengan bilangan tahun tapi bias dengan bilanghan bulan, minggu, hari bahkan detik!

Jadi jika menginginkan  perubahan yang drastis, dramatis maka tidak bias dengan tekanan uang, tidak bias dengan ancaman dan paksaan. Melainkan dengan kekuatan keyakinan kepada Allah SWT-lah, semuanya total bias berubah!

Umar bin khatab, semogfa Allah meridhainya, yang sebelumnya begitu pemarah, berpribadi keras sampai-sampai anaknya sendiri dikubur hidup hidup… namun ketika mendapat iman, segalanya berubah! Ia begitu bermurah hati, penyantun dan sangat peka terhadap derita yang dialami  orang lain.

Jazirah Arab, yang semula tidak dikenal, sebuah dusun sederhana dengan segala keterbatasan nya, setelah diterangi cahaya  iman, maka berubah menjadi bangsa yang sangat disegani, menjadi pilar robahnya peradapan dunia.

Maka dengan keimanan inilah kita bisa berharap bisa terjadi perubahan yang hakiki pada diri kita.

Yang semula pemalas… berubah menjadi sarat semangat berkarya. Yang tadinya minder, berubah menjadi penuh percaya diri.

Seorang istri yang tadinya kasar dan senang awut awutan, setelah sadar tentang betapa mulianya disisi Allah keduduka seorang wanita yang dapat menyenangkan pandangan dan menyejukkan hati suaminya, bisa berubah menjadi selalu  bersih, rapi serta lebih sabar dan lembut dalam berkata-kata. Seorang anak yang semula gemar membentak bentak, amat suka membanting pintu andai keinginanya tak terpenuhi, dapat seketika berubah menjadi amat santun dan berbakti. Ketika ia sadar Allah sangat menyukai anak yang berbuat baik dan penuh kasih sayang kepada orang tuanya.

  1. menjadi orang  yang merdeka
selama ini kita sering dongkol bila orang yang kita Bantu tidak mengucapkan terima kasih. Malah pergi nyelonong serasa tak pernah ditolong. Bisa jadi kita sering sebal dengan orang yang tak mebalas pemberian pemberian kita. Padahal ingin kita, mengirim tape dapat kue. Menghadiai buku dapat balasan uang saku. Boleh jadi kitapun sering kecewa bila ternyata kerja keras yang kita lakukan, tak berbuah pujian dari seseorang pun. Capek capek menyapu, ibu tak kunjung menyanjung. Susah-susah menjaga rumah bos, kalau bertemu bos tetap saja melengos.

Sebetulnya semua adalah wajar. Namunbetapa kita menjadi capek bila banyak berharap pada mahluk. Kita  menjadi begitu diperbudak oleh penilaian mahluk. Lelah sekali jadinya  hidup kita.
Sebaliknya, ketika telah mengenal allah, maka kita akan menjadi orang yang merdeka. Dipuji tak dipujikita tetap giat berbakti. Diberi balasan atau tidak, kita tetap senang berbuat baik. Diawasi atau tidak, kita tetap bekerja dengan tertib dan melakukan yang optimal.

Memang, makin tahu siapa Allah, makin kecil mahluk. Makin mengerti penghargaan dari Allah, makin tidak berarti penghargaan mahluk. Makikn percaya sempurnanya pujaan Allah, makin tak ada harganya balasan dari mahluk. Makin yakin akan detailnya penglihatan Allah, maka makin tidak penting pengawasan mahluk.

Siapapun, yang mengnal Allah, tidak akan pernah kecewa dengan perbuatan Allah. Sebab yakin semuanya telah terukur. Maka semua puncak kebahagiaan, ketenangan, seluruhnya berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kita kepada Allah.

Kita akan tenang sebab:
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula”
Itulah janji allah pada surat Ar-Rahman ayat kekenam puluh.

  1. Tidak akan merasa sepi
Dalam delapan ayat dalam Al-Qur’an surat As-Syu’araa’, diceritakan bahwa:
Ibrahim berkata: “maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? Karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali tuhan semesta alam, (yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka dialah yang menunjuki aku, dan tuhanku, yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali) dan yang amat kuinginkan mengampuni kesalahanku pada hari  kiamat.”

Maka kita tak akan pernah serasa sepi. Sebab Ada Allah SWT yang maha memperhatikan kita. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, mengbulkan do’a-do’a dan menjaga diri kita, siang malam, dalam sepi dalam ramai.

Sebagimana yang dijanjikan Allah dalam ayat  kursi:
“Allah tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus mahluk-Nya.”

Jika keyakinan ini sudah tertanam, maka sungguh beruntunglah kita. Seorang pemuda yang tadinya penakut, yang kekamar mandi saja harus diantar oleh kakak dan adik-adiknya , bisa menjadi sangat pemberani. Melintasi hutan tengah malam sendirian untuk berjuang, tak ada maslah baginya. Sebab mengapa mesti takut? Bukankah Allah selalu kan bersamanya? Kenapa harus gentar? Bukankah manusia, jin dan syaitan seluruhnya ada dalam genggaman Allah? Bukankah pepohonan dan binatang-binatang bahkan sampai bebatuan, semuanya sedang bertasbih memuji Allah? Bagaimana bisa semua itu akan dapat mencelakakan kita, andai Allah sudah melindungi hamba-Nya?

  1. menjadi optimis
banyak diantara kita yang merasa kecil hati dalam menghadapi hidup. Hari esok dihadapi dengan bermuram durja. Kusut sekali fikirannya memikirkan apa yang akan dimakan besok, dimana harus tinggal menetap? Padahal  andai sudah bulat keyakinannya pada allah, maka semua kecemasan itu tak akan terjadi, karena:
“Barang siapa yang bertakwa kepada allah nidcaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tak di sangka sangka. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” QS At-Thalaq ayat 3

Lihatlah anjing, adakah dia pernah keluar pada pagi hari dengan membawa misting? Tempat minum? Ataupun keranjang makanan? Begitu sederhana dia melenggang. Namun toh dia dapat makan juga. Begitu juga burung, keluar dari darangnya tanpa membawa apa-apa, namun disore hari dia pulang dengan keadaan kenyang. Itu semua sebab memang tiap mahluk telah ada bagian rezkinya.

Yang menjadi masalah adalah sudahkah kita yakin bahwa Allah menjamin rezki kita? Bila sudah yakin, maka bergeraklah menjemputnya. Optimalkan do’a-do’a kita, kemampuan berfikir serta tentu saja kemampuan fisik kita. Sebagaimana cecak, yang terus bergerak disepanjang langit-langit kamar, hingga Allah pun mendatangkan nyamuk, yang akan menjadi santapan lezat bagi sang sesak.

  1. memiliki akhlak yang baik
seseorang yang yakin akan adanya Allah, maka ia akan sangat berhati-hati. Jangankan berbuat jahat, berniat kurang baik saja sangat dijauhinya. Jangankan korupsi besar besaran, mengambil uang seratus rupiah milik teman saja tak kan berani. Jangankan melakukan pembantaian, bahkan untuk berperasangka buruj pun akan menjaga diri sekali.

Alangkah tentramnya orang yang berada disamping orang yang berhati bersih. Kejernihan hati yang berasal dari keyakinan bahwa Allah mengawasi segala gerak-geriknya, mengtahui segenap lintasan hatinya

Mau tidak mau, keadaan seperti ini akan mebuat hidupnya damai. Sekalipun ia tinggal dikost-kosan yang sempit, namun dunia akan terasa luas baginya. Sebab banyak tempat yang merindukan kehadirannya.

Sekalipun, tidak banyak tempat wisata yang dikunjunginya, namun sehari-hari matanya senantiasa bertabur keindahan. Sebab bagi orang yang sudah mengenal allah, semuanya akan terasa mengesankan. Melihat wajah yang pas-pasan, ia tak merendahkan. Melihat wajah cantik, dia tidak iri. Bertemu orang yang ilmunya terbatas, ia tidak menjauhi apalagi dongkol. Sedangkan bila bertemu dengan orang yang cerdas, dia akan senang sebab merasa bertambah ilmunya malalui orang itu.

Sungguh bahagianya, hidup yang bertebaran kasih sayang orang-orang disekeliling. Sungguh sahabat orang dicintai oleh Allah, maka allah akan memberitahukan jibril bahwa Allah mencintai orang itu. Kemudia jibril akan memberi tahukan kepada penghuni langit dan bumi bahwa itulah orang dicintai Allah. Maka segenap penghuni langit dan bumi pun akan mencainya. Sampai ikan-ikan yang ada dilautan.

(ILMU MENGENAL ALLAH)
BUKU SAKU KH ABDULLAH GYMNASTIAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar