tidak semua api bisa dipadamkan dengan air. Cara memadamkan api
dengan air ini hanya bisa dilakukan apabila bahan bakarnya berupa kayu, kain,
plastik, atau kertas. Kalau api merupakan hasil percikan listrik atau ada unsur
minyak tanah, atau bensin, maka tidak bisa dipadamkan dengan air. Mengguyurkan
air pada api akibat percikan listrik sangat berbahaya, karena air adalah
penghantar listrik. Si pengguyur bisa tersengat aliran listrik. Jika terjadi kebakaran
akibat listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan terlebih
dahulu aliran listrik. Setelah yakin tidak aliran listrik baru bisa dipadamkan
dengan air.
Bagaimana dengan minyak, atau bensin ? Karena berat jenis minyak
atau bensin lebih kecil dibandingkan dengan air, maka ketika diguyur air,
minyak atau bensin akan mengambang di atas air. Karena itu, minyak atau bensin
itu tetap berhubungan dengan oksigen. Alhasil, api akan tetap menyala. Untuk
memadamkan api jenis ini dibutuhkan pemadam kimia, yang biasanya berbentuk
busa, atau zat karbondioksida.
Bahkan reaksi air bisa menimbulkan api seperti reaksi ini
Pada kondisi standar, logam natrium jika direaksikan dengan
air akan menghasilkan gas hidrogen dengan reaksi sebagai berikut:
2Na + 2H2O → 2NaOH + H2 …
Reaksi tersebut bersifat eksotermal yang menghasilkan panas, sehingga gas hidrogen secara otomatis terbakar, ini disebabkan karena gas hidrogen mengalami proses autoignition akibat perpindahan panas dari reaksi ke lingkungan.
2Na + 2H2O → 2NaOH + H2 …
Reaksi tersebut bersifat eksotermal yang menghasilkan panas, sehingga gas hidrogen secara otomatis terbakar, ini disebabkan karena gas hidrogen mengalami proses autoignition akibat perpindahan panas dari reaksi ke lingkungan.
Tengok video
ini….
Reaksi
antara H2O (air) dengan Na (Natrium) timbul api